Thursday, June 30, 2011

Photo pemancar FM yang aku pake buat ngebrik sehari-hari

berikut aadalah photo pemancar fm 3 meter yang aku pake buat ngebrik, sori berantakan, katanya kalo ga berantakan bukan anak 3 meter.. xixixixixi





meja buat ngebrik




PS 10 A

Encoder Setereo + Pre-Amp Mic + Turbo Bass


Boster Pemancar 2SC1946 + 2SC2630 ( 70 Watt )


Waktu join di RPU telomoyo (sekarang udah ganti di 86.0)

Eksperimen Rangkaian Veronica Buat ngebrik, ternyata OK juga lho, harmonik bisa lebih ditekan, resiko nyeplet TV lebih kecil, step (50 khz)

Baca Selengkapnya......

Sunday, May 22, 2011

Boster Pemancar 300 Watt

Bagian berikut ini akan memberikan peningkatan Motorola skematis untuk aplikasi khas untuk MRF141G (termasuk fitur stabilisasi parasit), sebuah broadband daya RF MOSFET yang akan memperlihatkan secara kolot-rata 300 watt di seluruh siaran FM band.


gambar skema



daftar komponen :
*R1 -1k Ohm, 1/2 W
*R8, R9 - 25 Ohm Microwave Power Resistor
*C8 - 0.47 uF Ceramic Chip
*R2 -10k Ohm, 1/2 W
*C1, C9 - ARCO 402, 1.5-20 pF Compression Mica
*C13 - 300 pF, 2x150 pF Ceramic Chips
*R3 - 330 Ohm, 2 W
*C2 - 200 pF Ceramic Chip
*L1 -10 Turns AWG #16 Enameled Wire
*R4 -1k Trimpot
*C3 - 0.1 uF Ceramic Chip
*L2 - Ferrite Beads over AWG #16 Wire
*RS - 6 8k Ohm, 1/4 W
*C4, C5, C12 -1000 pF Ceramic Chip
*L3, L4 - Lead Lengths of R8 and R9
*R6 - Thermistor, 10K at 25 degC
*C6. C7 - 0.01 uF Ceramic Chip
*FET - MRF141G
*Sk at 75 deg C
*T1 - 9:1 RF Transformer
*R7 - 2k Ohm, 1/2 W

Berikut adalah beberapa layout untuk PC berbasis pada papan sirkuit ini. Foto pertama adalah sebenarnya gambar yang selesai amp menampilkan penempatan dan komponen ,yang kedua adalah salah satu foto Anda masker untuk PCB. Semua lubang yang ditunjukkan oleh titik-titik hitam HARUS terhubung ke solid foil pada sisi belakang setiap papan. Ini adalah tanah sambungan. J sederhana melalui pakan, pendek atau bagian dari kawat akan berhubungan.









Flens yangada pada MRF141G harus terpasang ke penyebar panas/pendingin, sebuah plat tembaga 5 / 16 "tebal dan 6" x 8 ", yang kemudian mount ke heatsink dengan 6-32 mesin screws, jika heatsink adalah bor-boran dan tapped.
Saya sarankan membeli dua secara transformator, karena 15-ohm hardline tidak mudah ditemukan. :

Bagian nomor TUI-9F dan TUO-9F dan biaya lumayan juga sih.
Amplifier ini memiliki karakteristik dari variabel terkemuka mendapatkan kontrol melalui penyesuaian bias trimpot. Ia dapat digunakan bersama dengan sebuah jembatan SWR sirkuit untuk membatasi output daya  SWR yang tinggi disebabkan oleh kerusakan pada antena saat badai, atau seseorang yang secara tidak sengaja disconnecting elus Jalur transmisi. Jika Anda ingin menerapkan failsafe shutdown sistem yang dipicu oleh hilangnya PLL kunci, saya tetap merekomendasikan listrik cutoff relay untuk keselamatan  keseluruhan rangkaian.
AWAS: Ini amplifier beroperasi di tingkat daya yang sangat tinggi. Anda dapat menerima RF burns parah jika datang dalam kontak dengan buka elus feeder dari boster amplifier ini. Selain itu juga harus berhati-hati dalam merangkai dan pengoperasian rangakai ini.


Sumber


Sumber

Baca Selengkapnya......

Wednesday, May 18, 2011

Booster Pemancar FM dengan Combiner Cable

Anda bisa buat boster FM 200W dengan menggunakan dua buah boster 100 Watt yang digabung/dikombine dengan kabel coax. Ide dasarnya lihat combiner/splitter pada antenna 2M YAGI 2 BAY. pada sisi input, dari 50 Ohm di"split" menjadi masing2 50 Ohm Pada bagian output di"combine" menjadi 50 Ohm lagi...nih PCB nya.


Model begini aku buat untuk radio komunitas di SMK Diponegoro Ploso Jombang. Anda harus membuat dua buah penguat yang sama persis dan di tune untuk input dan Outputnya: 50 Ohm . Kemudian tentu aja anda harus menyiapkan suatu alat yang bisa memecah ( splitter ) dari satu input 50 Ohm menjadi 2 cabang masing2 juga 50 Ohm, yang nantinya kita umpankan ke input masing-masing penguat. Kemudian harus disiapkan juga alat yang sama tetapi fungsinya berlawanan, yaitu combiner yang berguna untuk menggabung RF Output dari masing2 penguat menjadi 50 Ohm lagi. sehingga bisa diumpankan ke Antenna. Combiner atau splitter bisa anda buat dari kabel dengan perhitungan tertentu pula.

Baca Selengkapnya......

KARAKTERISTIK KOMPONEN PADA PERAKITAN PEMANCAR FM

“Aduh gimana nih ngatasinya: Pemancar FM saya nyepletter ke TV”
“Minta saran dong: Power Pemancar FM saya besar, tapi kok nggak bisa mancar jauh?’’
Dan mungkin masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lain….

Merakit Pemancar FM, mempunyai tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Dibutuhkan pengetahuan , keterampilan , dan pengalaman yang cukup. Banyak hal-hal yang “membingungkan” bagi pemula di dunia rakit-merakit RF.

Kegagalan yang sering ditemui para pemula dalam merakit Pemancar FM adalah kurangnya pengetahuan tentang komponen yang digunakan.

Pemancar FM berada pada spectrum frekuensi VHF (very high Frequency ), dimana didaerah ini sangat sensitive terhadap komponen – komponen pemancar ( resistor, kapasitor, dan Induktor).

Panjang 0,5 lamda pada frekuensi 100 Mhz sekitar 60 inchi, tetapi pada frekuensi 400 Mhz hanya sekitar 15 inchi. Ini berarti bahwa pada frekuensi 400 Mhz sebuah tahanan 1 Watt akan mempunyai panjang gelombang sebesar 0,04 lamda. Oleh karena itu idealnya komponen-komponen yang dipergunakan di VHF-UHF dibuat sekecil mungkin. Dengan demikian akan dapat menghindari kesalahan/kegagalan akibat ukuran fisik komponen. Misalnya, kabel yang terlalu panjang bisa bersifat menjadi inductor atau malah menjadi antenna, lilitan yang berdekatan bersifat sebagai kapasitor, dan kapasitor dapat berlaku sebagai inductor.

Pengetahuan akan karakteristik komponen dan teknik perakitan akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dalam merakit Pemancar FM.

Resistor pada VHF
Konduktor-konduktor dan resistor-resistor dapat membangkitkan noise thermal yang merupakan fungsi dari temperature komponen dan tahanannya. Pada kawasan VHF suatu resistor mempunyai kapasitansi yang ditimbulkan oleh kaki-kaki komponennya, juga mempunyai induktansi yang bergantung pada panjang kaki komponen. Semakin tinggi frekuensi kerja, semakin besar pula pengaruh kapasitansi dan induktansi liar terhadap kinerja rangkaian.

Tahanan RF dari kebanyakan resistor kecil cenderung turun pada frekuensi yang lebih tinggi. Pada frekuensi mendekati 150 MHz, nilai tahanan RF turun 20% dari nilai resistor pada DC. Jadi bila kita mengukur suatu tahanan 100 Ohm dengan Ohmmeter DC, maka pada frekuensi 150 MHz nilai tahanan RF yang dirasakan rangkaian adalah 80 Ohm.

Jenis resistor yang mempunyai kapasitansi dan induktansi liar yang kecil sangat dianjurkan dalam perakitan Pemancar FM.

Kapasitor pada VHF
Reaktansi kapasitip dari sebuah kapasitor semakin kecil dengan naiknya frekuensi. Sebaliknya reaktansi induktif dari kawat/inductor semakin bertambah dengan naiknya frekuensi. Karena pemancar FM bekerja di kawasan VHF, inductor liar yang ditimbulkan oleh kaki-kaki kapasitor dapat menimbulkan efek-efek yang tidak diinginkan. Dalam kawasan ini, kapasitor bisa berubah menjadi komponen yang agak kompleks, bisa bersifat induktansi, kapasitansi, dan resistansi, sehingga ada kemungkinan terjadi resonansi sendiri antar komponen tersebut, pada suatu frekuensi tertentu. Layak tidaknya suatu kapasitor digunakan pada VHF (FM), tergantung pada ukuran fisik, bahan, dan teknik fabrikasinya. Untuk kawasan frekuensi ini kapasitor mika atau keramik cukup layak digunakan, dengan catatan kaki-kakinya harus sependek mungkin.

Induktor Pada VHF

Induktor atau lilitan digunakan pada rangkaian VHF sebagai bagian dari sirkuit tala atau sebagai RFC (Radio Frequency Choke). Reaktansinya semakin besar jika frekuensi operasi semakin tinggi. Induktor yang paling efisien adalah sebuah inductor satu lapis dengan diameter kawat yang besar serta diameter inductor sama dengan panjangnya.

Induktor berintikan ferit mempunyai induktansi lebih besar dibanding induktor dengan inti udara. Inti ferit mempunyai efek menambah induktansi suatu lilitan.

Induktor yang dililit pada ferrite cincin ( toroidal ) atau ferrite bead , seringkali digunakan pada rangkaian RF terutama di VHF-UHF. RFC dengan toroid ini akan mampu mengurangi kebocoran flux. Medan RF akan terkonsentrasi di sekitar lilitan dengan inti toroid tersebut. Sehingga lilitan ini bisa dikerjakan pada rangkaian dengan kepadatan komponen yang tinggi.

Di pasaran terdapat beberapa macam ferrite atau toroid, ditinjau dari range frekuensi kerjanya. Secara Umum ferrite yang dapat bekerja di VHF, tidak masalah jika dikerjakan di jalur HF.

Tata letak komponen lilitan sangat berpengaruh pada kinerja rangkaian RF. Bila ada dua buah lilitan yang sejajar maka kedua lilitan akan saling menginduksikan medan listrik satu sama lain , atau yang disebut kopling magnetik. Kopling magnetik yang tidak dikehendaki ini harus dicegah, kecuali memang dikehendaki.

Pada penguat bertingkat dengan penguatan tinggi, kopling magnetik antara bagian output dan input dapat menyebabkan umpanbalik positip, dan akan terjadi self osilasi.
Hal ini dapat dicegah dengan memasang shielding yang digroundkan di antara lilitan yang terjadi kopling magnetik tadi. Dan cara lainnya adalah dengan membuat lilitan-lilitan tadi dipasang saling tegak lurus, sehingga kopling magnetiknya akan menjadi nol.

Source:Majalah Elektron

TIPS:
1. Sebaiknya kita mengacu pada rangkaian Built-Up untuk merakit Pemancar FM, dari sisi tata letak dan perakitan/pengawatan.
2. Untuk mengetes Pemancar FM kita self osilasi atau tidak, coba hidupkan pemancar , pasang SWR meter pada posisi POWER, kemudian matikan osilator saja ( sementara rangkaian buffer sampai final tetap tersuplai tegangan). Lihat Power pada SWR , apakah masih menunjukkan adanya daya atau tidak. Jika tidak, berarti Pemancar FM anda tidak terjadi self osilasi. Jika ya, berarti anda harus meneliti rakitan anda

Mungkin teman-teman punya pengalaman lain......tambahin dong

Baca Selengkapnya......

GAMMA MATCH UNTUK PEMANCAR FM

berbagai macam antenna FM homebrew, salah satu yang banyak dipakai teman - teman homebrewer adalah antena dipole 1/2 lamda. Namun sering kita lihat, dipole mereka langsung di"feed" dengan kabel transmisi. secara teoritis dipole sederhana 1/2 lamda mempunyai impedansi input sekitar 72 Ohm, cocok dengan kabel transmisi 75 Ohm.

Tapi perlu diingat bahwa dipole dasar, kalau dilihat konstruksinya bersifat balanced/seimbang, sedangkan kabel kita ( coaxial ) adalah UNbalanced. idealnya perlu BALUN (dari balans ke TAK balans). Dengan perbandingan 1 : 1.

Dengan tambahan Gamma Match pada dipole, kita bisa men"feed" antena kita dengan kabel 50 Ohm langsung, misalnya RG-08 . Dan bisa di"adjust" agar impedansi input mendekati 50 Ohm UNbalanced.

Dengan cara menggeser-geser gamma rod ( shorter bar ) sehingga didapatkan SWR terendah.

Dari gambar teoritis terlihat Capasitor variabel yang diseri dengan Gamma rod, dalam praktek untuk capasitor agar praktis, kuat dan tentu saja tahan air. digantikan dengan inner konduktor kabel coax RG-8 + dielektikumnya yang dimasukkan ke dalanm pipa aluminium 3/8" sebagai gamma rodnya.

Potong Kabel RG-8 sekitar 21 Cm, buang ground shield + jacketnya, tinggal inner konduktor + dielektrikum.

Masukkan inner + dielektrikum tadi ke aluminium 3/8 ", kupas ujung konduktor sekitar 1 cm gar bisa disolder.
Rasanya lebih jelas bila langsung dlilihat konstuksinya.
Konstruksi ini berasal dari Mas Ibrahim Noor ( bang Ahim ), makasih Infonya bang sekalian minta ijin untuk diposting.....




Baca Selengkapnya......

T-MATCH FOR FM ANTENNA


Penyesuai Impedansi antenna dengan T-Match banyak digunakan pada Antena Amatir 2 meter band.Terutama jenis antena Yagi. Prinsip dasar antena terlihat seperti pada gambar.

Baca Selengkapnya......

ANTENNA FM VERTICAL 5/8 LAMBDA

Sistem antenna memegang peranan sangat penting dalam pemancar FM, Contoh:
Pemancar dengan power output 150 Watt, SWR = 20 : 1 , Gain antenna 0 dB. Sistem antenna ini mempunyai performance / unjuk kerja yang lebih buruk disbanding suatu pemancar FM dengan daya output 25 Watt, SWR = 1 : 1, dan gain antenna 6 dB. Contoh ini menunjukkan betapa besar pengaruh system antenna terhadap Transmisi sinyal radio.

Salah satu factor penting dalam instalasi system antenna FM adalah ketinggian antenna. Pada band VHF , syarat agar komunikasi bisa berlangsung adalah LOS ( Line Of Sight ). Jadi idealnya komunikasi pada VHF , kedua antena baik penerima maupun pemancar harus saling terlihat. Sehingga di antara keduanya tidak boleh ada benda-benda yang dapat menyerap energi radio.

Sehingga para amatir radio di band VHF sering menyatakan bahwa lebih baik mempunyai gain antenna yang kecil tetapi dipasang tinggi daripada antena dengan gain besar tetapi dipasang rendah.

Antena vertical 5/8 lambda di bawah ini sangat mudah dibuat, dan cukup murah. Untuk men”tune” cukup memanjangkan atau memendekkan pecutnya ( whip ). Di sambungannya dipasang klem yang bisa dikencangkan. Klem ini banyak dijual di toko onderdil mobil atau sepeda motor.

Menggunkan sistem DC Grounded , sehingga relatif aman jika terjadi sambaran petir ( moga2 ndak usah terjadi deh.....)

Loading Coil bisa gunakan kawat listrik NYA tunggal 1,2 mm dan tak usah dibuang isolatornya. Setelah match, di tiap-tiap sekrup dan loading coil beri dengan lem anti air ( lagi2 di toko onderdil sepeda motor ).

Menurut pengalaman , dengan antena ini mudah sekali dicapai SWR 1 : 1.

Baca Selengkapnya......
Template by : kendhin x-template.blogspot.com - administrator : joker@rputelomoyo.tk